Postingan

Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH)

Keselamatan kerja atau occupational safety–dalam istilah sehari-hari sering disebut dengan safety saja–secara filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja. Dari segi keilmuan, diartikan sebagai suatu pengetahuan yang diterapkan dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Secara keilmuan, keselamatan kerja adalah ilmu pengetahuan dan penerapannya yang mempelajari tentang tata cara penanggulangan kecelakaan kerja di tempat kerja.

Cover Artikel

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

Pertolongan pertama yang mutlak dilakukan untuk keselamatan adalah usaha untuk menyadarkan kembali dan menghindari pendarahan. Penderita luka parah membutuhkan pertolongan segera oleh tenaga Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) yang terlatih, jika tenaga medis tidak cepat didapat. Paling baik, jika mempunyai tenaga medis yang profesional, atau tenaga P3K yang terlatih. Jika tidak mempunyai, sedikitnya harus mengetahui tindakan yang harus dilakukan sampai pertolongan datang.

Usaha menyadarkan kembali
Sumber: https://fathanibad.blogspot.co.id/2013/11/m.html

Jenis Kecelakaan pada Waktu Kerja

Suatu saat, ada kemungkinan kontraktor harus melakukan pertolongan pertama, apabila terjadi peristiwa sebagai berikut:

  1. Pendarahan
  2. Kejutan (shock)
  3. Keracunan
  4. Luka bakar api atau luka bakar karena cairan kimia
  5. Luka pada mata
  6. Luka kecil karena benda-benda tajam
  7. Sengatan listrik

Pendarahan dan Bagaimana Cara Menghentikannya

Penghentian pendarahan, umumnya dapat dilakukan dengan menekan luka pada bagian yang berdarah. Jika pada kasus tertentu pendarahan tidak bisa dihentikan dengan cara ini, panggil segera tenaga medis, misalnya dokter.

  1. Pendarahan hidung
    • Dudukan korban dengan tenaga dengan kepala menunduk.
    • Cegahlah korban memaksa darah keluar dari hidungnya.
    • Pijit, atau mintalah korban untuk memijit cuping hidungnya keras–keras.
    • Jika pendarahan tidak berhenti selama 5–10 menit usahakan agar mendapat perawatan medis.
    Usaha menyadarkan kembali
    Sumber: https://fathanibad.blogspot.co.id/2013/11/m.html
  2. Pendarahan karena luka
    • Mintalah pertolongan medis.
    • Perlihatkan semua luka.
    • Tutup dan tekanlah luka dengan tangan atau pencet tepi luka bersama-sama agar menutup, jika sempat tutuplah luka dengan sapu tangan, atau kain yang bersih sebelum ditekan.
    • Penekanan dapat dilakukan dengan memberi bantalan tipis pada luka kemudian diikat erat-erat dengan perban. Bantalan harus cukup lebar menutupi seluruh luka dan seluruh bantalan harus tertutup perban.
    • Jika penderita merasakan kesakitan karena ikatan perban terlalu kencang, ikatan perban dapat dilonggarkan.
    • Jika pendarahan masih berlangsung, beri bantalan dan perbanlah lagi, tanpa melepas ikatan bantalan yang pertama.
    • Bahan yang dipakai untuk menekan pendarahan terbuat dari bahan kayu, atau logam. Cara seperti ini dapat pula digunakan untuk menolong korban yang patah tulang.
    Usaha menyadarkan kembali
    Sumber: https://fathanibad.blogspot.co.id/2013/11/m.html
  3. Cara Membebaskan Korban dari Aliran Listrik

    Begitu melihat korban terkena aliran listrik, cepat perhatikan keadaan sekitar. Tentukan cara terbaik untuk melepaskannya tanpa korban menderita lebih lanjut, misal karena jatuh dan lain-lain. Jika mungkin matikan aliran listrik, dan jadikan ini sebagai tindakan utama. Dorong atau tarik korban dengan bahan-bahan yang tidak menghantar arus listrik (tidak konduktif) agar terbebas dari sengatan listrik. Hendaknya seseorang selalu mengetahui letak dan daerah pelayanan setiap tombol listrik di daerah kerja masing-masing. Untuk tegangan rendah (240 V, atau kurang), bila aliran listrik tidak dapat segera dimatikan, gunakan benda yang tidak konduktif, dan kering untuk melepaskan korban (jangan gunakan logam atau benda-benda yang basah).

    • Tariklah dengan menggunakan tali kering, kain kering, karet, atau plastik.
    • Tariklah baju korban, pada tempat yang longgar dan kering.
    • Berdirilah di atas papan kering ketika mendorong atau menarik korban.
    • Doronglah dengan kayu kering.

    Jika mendorong korban hendaknya dilakukan dalam sekali gerak, agar selekas mungkin terbebas dari aliran listrik. Siapkan tenaga yang cukup untuk melepaskan. Jika listrik bertegangan tinggi (650 v, atau lebih) dan aliran listrik tidak dapat dimatikan jangan mendekat dalam radius 1,5 m. Gunakan tongkat yang panjangnya lebih dari 1,5m terbuat dari material yang tidak konduktif dan kering, untuk melepas korban.

    Usaha menyadarkan kembali
    Sumber: https://fathanibad.blogspot.co.id/2013/11/m.html

Posting Komentar

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.